Teroponglampung.com, PESAWARAN – Asosiasi Profesional Colector Indonesia (APCI) Lampung mendesak agar Polres Pesawaran unit Reskrim segera menangkap pelaku pengeroyokan yang terjadi di Desa Padang Manis Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran pada hari Selasa sore pukul 17.00 WIB (28/11/23)
Saat di Wawancarai Media ini Firdaus Ketua APCI Lampung di dampingi Sekjen APCI Devi Arisandi menjelaskan bahwa kejadian pengeroyokan tersebut bermula ketika anggota APCI Lampung yang bernama Ahmad Wahyudi, Syahrudin Hendri dan Lupi Frangky yang ditugaskan oleh PT.Putra Tanggamus Jaya untuk mendatangi kerumah debitur Ansori untuk memberitahukan perihal tunggakan mobil debitur yang sudah hampir dua tahun tidak melakukan pembayaran yang bersangkutan mengumpulkan massa kurang lebih lima puluh orang dan terjadi lah pengeroyokan terhadap anggota saya mereka mengalami luka lebam,baju Robek serta luka di tangan dan mobil operasional mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Bahwa kejadian pengeroyokan tersebut bermula ketika anggota kami melakukan pemberitahuan kepada yang bersangkutan bahwa kendaraannya sudah menunggak hampir dua tahun di situlah yang bersangkutan mengumpulkan masa kurang lebih lima puluh orang dan melakukan pengeroyokan terhadap anggota kami yang mengalami luka lebam,baju sobek dan luka di tangan serta kendaraan operasional di rusak masa”
Lanjut Firdaus permasalahan ini sudah kami laporkan ke Polres Pesawaran dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/215/XI/2023/SPKT/POLRES PESAWARAN/POLDA LAMPUNG Tanggal 28 November 2023 Pukul 22.05 Wib saya berharap agar pelaku pengeroyokan tersebut segera di tangkap .
“Kami sudah melakukan pelapor di Polres Pesawaran agar para pelaku segera di tangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah melakukan pengeroyokan terhadap anggota APCI Lampung ”
Sambung Firdaus saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi mari kita kedepankan cara-cara yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan suatu masalah bukan malah main hakim sendiri karena negara kita adalah negara hukum mari kita saling menghormati.
“Saya berharap hal seperti ini tidak terulang lagi mari kita kedepankan cara-cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah bukan main hakim sendiri tutupnya “.(Iyan)