Tegur Untuk Tidak Berjudi Malah di Usir Oleh Warga dan Aparat Desa.

Teroponglampung,Pesawaran-Nampak nya niat baik Faisal salah seorang warga masyarakat desa kebagusan kecamatan Gedong tataan Kabupaten Pesawaran untuk tidak malakukan perjudian di pos ronda di dusun tri Harjo Desa Kebagusan yang merupakan tempat tinggal nya (Faisal-Red)malah berbuntut pengusiran dirinya dan keluarga nya dari dusun tersebut

Hal itu di katakan Faisal kepada sejumlah awak media pada Senin 19 mei 2023,menurutnya kejadian bermula ketika dirinya mengetahui bahwa pos ronda di dusun nya tersebut kerap di jadikan tempat sejumlah masyarakat untuk berjudi kartu (Leng-Red)

Kemudian saat dirinya bertemu dengan Kepala Dusun(Kadus-Red)setempat dan menyampaikan agar Kadus dapat memberikan teguran terhadap warga nya untuk tidak melakukan perjudian di pos ronda.

“maksud saya cuma menyampaikan sama pak Kadus,agar pos gardu jangan buat untuk judi kartu,itu kan berpunsi untuk pos ronda,untuk menjaga ke amanan masyarakat di dusun ini,”ujar Faisal.

Kemudian selang beberapa hari tepat nya tanggal 13 mei 2023 kurang lebih pukul 11.30 wib rumah nya di datangi puluhan warga,aparat dan kepala desa kebagusan untuk meminta dirinya dan keluarga untuk tidak tinggal di dusun tersebut,meski dirinya merasa heran kenapa dirinya di usir dari rumah nya sendiri,tetapi karena takut dirinnya pun terpaksa pergi dan menada tangani surat perjanjian untuk meninggalkan rumah nya itu dalam waktu 7 hari.

“jujur mas saya juga heran masa karena saya mengatakan kebaikan (agar tidak berjudi-Red) saya malah di usir oleh warga dan di saksikan oleh kepala desa dan aparat desa miris nya lagi di situ ada Babin kantobmas dengan masa sekitar 30 an orang,karena saya takut dimasa saya terpaksa nurut saja dan menadatangani surat pernyataan untuk meninggalkan rumah saya,”ujar nya seraya mengatakan kok kepala desa,tidak memberikan pembelaan kepada saya bahkan terkesan ikut mengusir saya.

Dirinya berharap agar pihak penegak hukum dan bapak bupati pesawaran dapat menyelesaikan permasalahan ini,karena dirinya juga tidak tahu permasalahan apa yang dirinya lakukan sehingga dirinya dan keluarganya harus di usir dari rumah nya sendiri.

Sementara itu,sumara selaku ketua LSM Lipan Kabupaten Pesawaran saat di mintai tanggapan nya terkait pengusiran Faisal oleh warga dan aparat desa kebagusan mengatakan,seharus nya peran aparat atau kepala desa dapat menjadi penengah dalam permasalahan ini,jangan justru jadi propokasi dan mendamaikan jika adanya permasalahan di tengah masyarakat.

Saya juga heran kalau di lihat dari vidio yang beredar pada saat kejadian malam tersebut ada saudara Tohir selaku kepala desa kebagusan,saharus nya dirinya (Kades-red) dapat menjadi penengah perselusihan antara Faisal dan masyarakat,apa lagi kesalahan Faisal hanya menegur agar masyarakat tri Harjo untuk tidak berjudi di pos ronda,itu kan gak salah,kok malah ikut mengusir warga nya sendiri,”ujar Sumara.

Sumara juga mengatakan,kalau melihat dari kejadian yang terjadi pada tanggal 13 Mei 2023, jelas hal tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagaimana tercantum dalam ideologi, konstitusi dan regulasi yang terkait dengan HAM yang mana setiap orang berhak untuk tinggal pada suatu tempat.

“Pengusiran itu bertentangan dengan hak dasar individu setiap manusia. Di mana setiap orang berhak untuk tinggal, dan pergi ke manapun di setiap tempat. Undang-undang kita melindungi hak-hak tersebut,”Tambahnya seraya mengatakan,Kita berbicara dari sisi Kemanusiannya, karena setiap warga negara dilindungi degan undang undang.

Sumara juga menegaskan bahwa Pengusiran ini merupakan tindakan arogan dan pemaksaan. Maka dari itu,

Pelaku pengusiran dapat dikenakan pasal 335 ayat 1 KUHP.Tindakan itu termasuk tindakan pemaksaan untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, untuk pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Jelas bahwa ini sudah masuk dalam lingkup Pidana. Oleh karena itu, pihak kepolisian harus segera mengusut peristiwa ini.

Sekedar di ketahui setelah kejadian pengusiran tersebut Faisal dan keluarga untuk sementara tinggal di salah satu masjid di desa bagelen,bahkan istri dan anak Faisal terlihat ketakutan (Trauma-Red) saat sejumlah media ingin mewawancarai terkait kejadian pengusiran yang mereka alami.(Rizon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *