Teroponglampung.com, Pesawaran – Belum usai kasus yang SMP 16 Pesawaran kini terulang lagi kasus yang sama yang dilakukan oleh oknum guru PNS inisial APH S.pd,.
Aph ini diduga melakukan pemukulan kepada siswi kelas 6 dengan inisial AFZ, SF dan MRW,dugaan itu terjadi kemarin 11/01/23.
Korban saat ditemui dikediamannya dan di dampingi oleh keluarganya,membeberkan apa yang telah menimpanya.
“Jadi gini Om, saya itu kemarin nagih hutang sama kawan saya yang nama nya NRL, karna saya takut dia malu maka saya ajak ke WC sekolah untuk menagihnya, hutang NRL itu cuma Rp 2.000, karna mungkin ada anak kelas 4 yang melihat NRL ini memberi saya uang, maka anak kelas 4 ini melapor sama guru, setelah dari WC saya langsung belajar lagi, tidak lama dari itu ibu Rnta datang dan suruh saya kekantor,” jelas SF
Masih kata SF, sampai dikantor Bu APH ini langsung nanya, kamu malak ya, malak apa bu, saya tidak malak bu saja tagih hutang kata saya, terus Bu APH ini bilang ya udah panggil aja korban nya aja biar jelas, sesampainya di kantor NRL malah memberikan kesaksian sama Bu APH ini kalau saya ini sering malak NRL bahkan seminggu dua kali,padahal saya tidak pernah malak-malak.
Pas kami mau memberikan penjelasan pipi kita di tampar dan mau kasih penjelasan lagi di tampar lagi mulut kita sama Bu APH, dan kita tidak diberi kesempatan untuk jelasin.”ucapnya
Lanjutnya lagi, kami di tampar diruang kantor dimana kita di tampar dihadapan dewan guru dan ada Bu Kepala Sekolah nya juga, tapi tidak ada yang membela bahkan mereka cuma diam dan bisa menyaksikan saja,selain disaksikan dewan guru banyak murid yang mengintip dari jendela, selain pipi kami sakit, kami juga malu Um sama kawan-kawan atas perlakuan guru itu.
Selain itu kami dipaksa buat surat pernyataan kalau tidak mau, kami akan dikeluarkan dari sekolah.”jelas SF
Menurut kesaksian dari Bu Intan, yang kami temui di kediamannya mengatakan, jadi begini Mas,memang betul saya ada dikantor tetapi saya tidak melihat apa yang terjadi, karna saya sedang fokus ke laptop, karna saya sama Bu Kepsek lagi ngurus pelaporan dana BOS, jadi saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa.” ucapnya
Sedangkan pihak keluarga tidak terima atas dugaan penganiayaan yang menimpa putri nya, dan akan melaporkan ke pihak yang berwajib, agar hal yang sama tidak menimpa siswa siswi Negeri ini, kami meminta agar pihak yang berwajib untuk segera di usut dan segera ditindak tegas oknum yang melakukan penganiayaan itu.” tutupnya.(Iyan/Amsir)